Bukan semata-mata keahlian para pewaskita,
setiap orang sebenarnya bisa. Bisa dilihat secara intuitif bila memang memiliki
intuisi yang tajam, dan melalui latihan yang memungkinkan anda bisa
memandangnya secara obyektif. Secara intuitif, aura bisa dilihat melalui mata
hati. Tapi cara ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki intuisi
tajam, mereka mungkin mampu melihat aura orang lain, atau bahkan aura dirinya
sendiri. Bila anda ingin melihat aura secara obyektif, anda bisa mencoba
melatihnya sendiri atau berkelompok dengan cara :
·
Coba melihat seseorang
yang berdiri di depan dinding berwarna polos cerah, misalnya putih, broken
white atau cream muda.
·
Usahakan cahaya ruangan
tidak terlalu terang atau agak redup, dan jangan memakai lampu neon.
·
Usahakan jarak anda
dengan orang yang dilihat ± 3-4 meter.
·
Pusatkan pandangan mata
terutama ke daerah sekitar kepala sampai ke bahu. Aura di daerah ini biasanya
paling mudah ditangkap mata.
·
Perhatikan warna yang
muncul di sekeliling kepala sampai bahu, atau sampai lengan bagian atas.
·
Hindari melihat langsung
ke orang yang sedang anda amati, tapi lihat di sebelah belakang kepalanya atau
arahkan mata ke dinding di belakang kepalanya. Kita harus melihat seolah orang
itu diterangi dari belakang. Pada umumnya para pemula akan segera melihat warna
kuning samar atau putih keabuan muncul di sekitar kepala sampai bahu atas.
·
Pertahankan mata ke
fokus yang sudah kita tangkap. Semakin lama warna akan semakin tampak nyata,
bahkan dengan ketebalannya yang berkisar antara 2–3 cm. Ada kalanya warna
tertangkap akan hilang dalam sekejap, lalu muncul lagi. Ini terjadi karena mata
kita belum terbiasa melakukannya.
·
Ingat bahwa tidak semua
orang menangkap warna yang serupa. Mungkin saja mereka menangkap warna yang
berbeda. Tapi untuk obyek yang sama, biasanya warna yang paling dominan lah
yang muncul dengan nyata.
·
Bila saat melihat obyek
kita melakukan pernafasan dengan lebih keras, maka warna aura akan terlihat
lebih cemerlang dan ketebalannya mengembang. Bila sedang menarik nafas,
warnanya lebih redup serta ketebalannya berkurang.
·
Bila kita sudah berhasil
menangkap warna dan bentuk aura pada kepala dan tubuh seseorang, maka saat kita
menengok ke arah lain, bentuk dan warna aura yang sudah kita tangkap itu akan
berpindah mengikuti arah pandangan kita. Itu berarti kita sudah berhasil
merekam apa yang dilihat, dalam beberapa saat warna itu masih mengendap dalam
penglihatan kita.
·
Untuk melihat aura
sendiri, lakukan hal yang sama di depan cermin dan tatap tubuh kita sebagaimana
kita melihat aura pada tubuh orang lain.
Membaca Aura
Membaca Aura
Setelah berhasil menangkap warna aura, apa kita
mampu membaca, menafsirkan dan mencari artinya? Sekedar gambaran secara garis
besar mungkin saja, tapi tidak berarti warna itu memberi gambaran yang mutlak
dan akurat. Karena warna aura dasar kita sebenarnya tidak berbeda jauh dengan
warna ketujuh chakra yang ada dalam tubuh manusia, maka membaca warna aura
sebenarnya lebih merupakan penafsiran karakter dari chakra mayor yang ada dalam
tubuh. Bila dihubungkan dengan kondisi kesehatan, maka bentuk aura yang
berlekuk atau berlubang biasa menandakan organ yang berdekatan dengan aura itu
terganggu Secara garis besar, arti dari warna aura dapat ditafsirkan sebagai
berikut :
Merah
Ialah warna energi yang kuat, simbol api yang
merupakan energi daya hidup. Orang yang memiliki warna aura dominan ini bisa
ditafsirkan sebagai orang yang enerjik, memiliki jiwa kepemimpinan, berani,
penuh kegembiraan, memiliki kondisi fisik yang prima, pekerja keras, memiliki
vitalitas tinggi.
Warna merah tua bisa mencerminkan rasa amarah,
kebencian, cinta, nafsu dan kehendak yang kuat, agresif, impulsif serta gairah
yang menyala.
Oranye
Orang tersebut bersifat produktif, berpikir
positif, suka berpetualang dan tantangan
Warna oranye keruh dapat diartikan mencerminkan
kesombongan, suka pamer, kecemasan atau kesia-siaan, serta kecerdasan yang
rendah.
Kuning
Orang yang penuh kehangatan, optimistis,
kreatif, gembira, murah hati, senang menghibur dan belajar.
Warna kuning gelap kecoklatan bisa ditafsirkan
berintelektualitas tinggi, memiliki daya analisis, logis, bersikap
jujur,perfeksionis,kokoh dalam pikiran dan perbuatan
Hijau
Orang yang tinggi rasa sosialnya, menyukai
keselarasan, senang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, memiliki
kekuatan penyembuhan.
Warna hijau gelap ditafsirkan sebagai seorang
yang materialistis, ambisius, memiliki pola pikir cepat, mencerminkan keirian
hati, keraguan dan kecurigaan.
Biru
Orang yang senang menolong, penuh kasih, penuh
perhatian, setia, penuh kedamaian, memiliki kekuatan mental yang kuat, memiliki
kecerdasan.
Warna biru tua ditafsirkan sebagai orang yang
memiliki perasaan yang dalam, pencari kebenaran, introvert, memiliki cita rasa
artistik dan memiliki penilaian yang mendalam.
Nila/Ungu Muda
Orang yang memiliki kebijaksanaan, intuitif,
magis, karismatik, memiliki visi ke masa depan, penemu yang inovatif.
Menunjukkan ciri kerohanian, memiliki penguasaan diri yang baik, penuh
kehangatan, mencerminkan kemandirian, kese-imbangan jasmani dan rohani,
keseimbangan hati dan pikiran, selaras dengan alam
Warna nila yang lebih keruh bisa diartikan
sebagai kecenderungan ke arah sikap sombong, merasa tidak dimengerti oleh
lingkungan terdekat.
Ungu
Orang yang telah mencapai tingkat kerohanian
yang tinggi, memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, memiliki kesadaran
kosmis.
Merah Muda/Pink
Orang yang penuh imajinasi, penuh fantasi, pemimpi,
lembut, memiliki kreativitas, sensitif, mudah terluka perasaannya, mencerminkan
kebahagiaan, kenyamanan, kelembutan hati, rasa setia kawan, sopan, cinta
kesenian dan keindahan, memiliki rasa cinta tanpa pamrih.
Warna pink yang lebih keruh bisa diartikan
sebagai sikap ketidakmatangan, juga perasaan jatuh cinta.
Putih
Orang yang memiliki kemampuan spiritual,
kemampuan penyembuhan, memiliki ketenangan, orang yang sudah mencapai
pencerahan, hubungan dengan Tuhan yang dominan.
Keemasan
Mencerminkan energi rohani yang dinamis dan
keselarasan yang optimal, semangat yang kuat dan inspirasi yang hebat.
Abu-Abu
Abu-abu keperakan mencerminkan peningkatan ke
arah kemampuan bawaan, bangkitnya energi kewanitaan, kemampuan yang intuitif
dan khayalan kreatif.
Warna abu-abu keruh mencerminkan ketidak
seimbangan fisik, kemurungan dan menunjukkan tingkat energi yang rendah.
Coklat
Menunjukkan kekurangan kebijakan, mementingkan
diri sendiri, egois dan pelit.
Hitam
Warna yang paling membingungkan. Sering
diartikan sebagai indikasi kematian atau penyakit yang mengerikan. Bisa juga
diartikan ketidak seimbangan, atau memperlihatkan lubang-lubang dalam medan
aura seseorang.
Aura seseorang biasanya tidak berwarna secara
jelas dan tegas, tapi merupakan warna yang membaur, hanya saja bisa dilihat
salah satu warna atau lebih, yang lebih dominan daripada yang lain. Meski kita
mampu melihat warna aura, terlebih lagi bila melalui foto Kirlian, dimana warna
aura seluruh tubuh bisa ditangkap kamera, tapi itu tidak bisa didefinisikan sebagai
sesuatu yang pasti. Karena warna aura seseorang seringkali berubah-ubah,
bergantung pada banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain emosi, pikiran,
jasmani dan rohani.Apapun warna yang ditangkap, jangan menilai orang
berdasarkan pengamatan. Warna yang ditangkap dalam sesaat tak berarti jadi
warna yang permanen untuk kurun waktu tertentu. Begitu juga warna aura yang
satu belum tentu lebih baik dari warna yang lain.
Mampu melihat aura seseorang cukup hanya untuk
sekedar tahu, karena daya tangkap penglihatan seorang dengan yang lain mungkin
tak selalu sama. Alangkah baiknya bila memandang seseorang berdasarkan pancaran
kepribadian yang ditampilkannya, bukan dari sekedar aura yang ditangkap saat
itu. Memang tak bisa dipungkiri bahwa adakalanya orang yang memang baik
kepribadiannya, demikian juga yang terlihat dari warna auranya. Tepat dan
selaras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar